Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tingkatkan Literasi Digital Melalui Blog

Sudah menjadi menu standar dalam perkuliahan yang penulis ampu, menugaskan mahasiswa untuk membuat blog sebagai salah satu tugas individu. Penugasan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Tujuan penugasan tersebut tidak lebih agar mahasiswa memiliki literasi digital sebagai satu keterampilan abad 21 yang harus dikuasai peserta didik. Sayangnya, dari 40 mahasiswa per kelas, rata-rata hanya 2 orang yang aktif berblogging, sedangkan sisanya tidak pernah membuat blog. Bahkan diantara mereka baru mendengar istilah blog.

tingkatkan literasi digital melalui blog
Gambar oleh Mango Matter dari Pixabay 

Literasi digital sendiri dimaknai sebagai pengetahuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan beragam media digital secara bijak. Literasi digital menjadi penting dipicu kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi. Revolusi industri 4.0 telah memicu Internet of Things (IoT), Artificial Intelligent (AI), robotic, cloud computing, big data, dan lain sebagainya. Setidaknya mahasiswa dituntut memahami meskipun tidak harus mendalami apa, mengapa, dan bagaimana literasi digital tersebut. Pemerintah sendiri saat ini mengemas program khusus untuk memperbanyak talenta digital agar sumberdaya manusia bangsa ini dapat berkiprah di era industri 4.0.

Blogging memang belum begitu popular di kalangan mahasiswa. Mereka lebih gandrung menyukai media sosial semisal Instagram, Facebook, twitter, telegram dan sebagainya. Bisa jadi kepopuleran beragam media sosial tersebut karena lebih mudah digunakan dibandingkan membuat blog. Padahal blog memiliki sederet manfaat, diantaranya meningkatkan kemampuan menulis, menghasilkan income tambahan, menampilkan portfolio pemilik blog, media promosi barang dan jasa yang akan diperkenalkan kepada calon konsumen, media pembelajaran, dan berbagai manfaat lainnya.

Aktifitas Blogging memang selain dibutuhkan ketrampilan utak-atik koding blog, juga keharusan memposting artikel secara rutin. Nah posting artikel secara rutin inilah yang mungkin menyebabkan mahasiswa enggan untuk membuat blog. Bukan karena mereka tidak mampu membuat blog, akan tetapi mengupload konten dalam bentuk artikel menjadi tantangan tersendiri. 

Faktanya memang tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan menulis dengan baik. Padahal sejatinya seorang mahasiswa mau dan mampu menulis dengan baik. Toh disetiap perkuliahan mereka diminta membuat paper. Dan menjelang akhir studi, mereka harus menulis skripsi, tesis atau disertasi sebagai tiket memperoleh gelar. Ketrampilan menulis dengan baik tentu seiring dengan minat baca dan kreatifitas. Rendahnya minat baca di kalangan mahasiswa menyebabkan minimnya kemampuan menulis mereka. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak kampus bagaimana menciptakan budaya akademik yang mendorong tumbuh kembang literasi baca tulis.

Blogging secara tidak sadar sebenarnya mampu meningkatkan literasi digital. Melalui kegiatan blogging, pemilik blog memahami jargon teknis seperti Search Engine Optimization (SEO), Data analytic, Keywords, Domain Authority, Page Authority, Visitor Behavior dan masih banyak jargon lainnya. Memahami berbagai jargon teknis tersebut memerlukan komitmen untuk mempelajarinya, meski tidak harus memiliki latar belakang Pendidikan bidang teknologi informasi.

Kemampuan membuat dan mengembangkan blog sejatinya dapat dipelajari secara otodidak. Beragam tutorial tentang blog dan pernak-perniknya tersedia di Internet maupun di rak-rak buku perpustakaan. Kunci nya adalah ketekunan dan kesabaran kita manakala berkeinginan untuk menjadi blogger. Namun jika kita berniat menjadi blogger professional, tentu mengikuti kursus atau pelatihan menjadi menu wajib untuk dilakukan. Blogger menjadi profesi menjanjikan yang tak lekang oleh waktu seiring berkembangnya teknologi digital di masa mendatang.

Pada akhirnya, blogging menjadi sarana efektif untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa. Mahasiswa dapat mendayagunakan media blog untuk kepentingan perkuliahan, atau bisa jadi mahasiswa tertarik memanfaatkan blog sebagai pundi-pundi rupiah. Menggerakkan mahasiswa untuk senang ber-blogging tentu harus didukung oleh dosen dan stakeholders kampus lainnya. 


Posting Komentar untuk "Tingkatkan Literasi Digital Melalui Blog"