Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Desentralisasi pacu kinerja perusahaan

Oleh: ADELYA ZAHRA ANANDA

Organisasi adalah kombinasi dan pemakaian sumber daya - manusia, keuangan, dan material - untuk mencapai suatu tujuan. Kata organisasi mula-mula dikatakan jika terdapat kegiatan dua orang atau lebih yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Pada dasarnya, organisasi adalah suatu alat yang didirikan untuk membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. 

Desentralisasi pacu kinerja perusahaan
Organisasi adalah penyatuan orang-orang, alat perlengkapan, benda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, lalu dikumpulkan ke dalam satu hubungan yang efektif dan teratur demi tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Organisasi juga merupakan struktur atau kerangka yang dimana pekerjaan dilakukan oleh banyak orang dengan tujuan untuk mencapai keinginan yang sama.

Struktur Organisasi 

Struktur organisasi mengacu pada kerangka formal suatu organisasi dimana pekerjaan dikelompokan dan dikoordinasikan. Struktur organisasi yang baik bertujuan untuk keserasian dan keselarasan dalam bekerja. Struktur organisasi harus dilaksanakan oleh manajer untuk mengarahkan kegiatan guna mencapai tujuan yang terpadu. Keamanan struktur organisasi harus selalu diperhatikan dalam menerapkan sistem operasi yang efektif dan efisien untuk kemajuan perusahaan.

Struktur organisasi adalah uraian tugas yang diringkas dan dikoordinasikan secara formal. Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu:

1) Pembagian kerja, adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi tersebut dibagi ke dalam bidang tanggung jawab yang berbeda.

2) Departementalisasi, struktur departemen menjadi dasar penggabungan beberapa unit kerja menjadi satu kesatuan. Setiap organisasi memiliki banyak departemen (divisi kerja).

3)  Hirarki, adalah rantai kewenangan yang terbentang dari tingkat tertinggi  sampai ke tingkat yang paling bawah suatu organisasi dan penjelasan tentang hubungan pelapor dengan penerima laporan.

4) Koordinasi, adalah sebuah proses penggabungan kegiatan dari berbagai departemen untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

5) Ruang lingkup kepemimpinan, adalah jumlah pegawai yang dikelola secara efektif dan efisien oleh seorang manajer.

Struktur Organisasi Desentralisasi

Desentralisasi adalah pengalihan wewenang dari manajer puncak kepada bawahan. Perlu adanya pembagian wewenang yang terdesentralisasi. Desentralisasi kewenangan tersebut memberikan kesempatan kepada para manajer untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses penganggaran dan juga memberikan mereka kekuasaan untuk mengambil keputusan tanpa persetujuan dari pihak yang lebih tinggi. Pada dasarnya, desentralisasi berarti pengalihan pengambilan keputusan ke tingkat manajemen terendah untuk setiap keputusan yang perlu diambil.

Pendelegasian tanggung jawab dan otoritas kepada manajer tingkat yang lebih rendah dikenal sebagai desentralisasi. Dalam situasi seperti itu, manajer di tingkat yang lebih tinggi menugaskan manajer bawahan sebuah tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan secara mandiri.

Seorang manajer harus memiliki sifat independen yang akan berdampak pada diri manajer dalam kebebasan berpikir dan bertindak untuk mencapai tujuan perusahaan. Desentralisasi sangat penting bagi suatu perusahaan karena apabila kondisi administrasi semakin kompleks, maka desentralisasi akan sangat diperlukan.

Manajer tingkat atas harus mendelegasikan wewenang kepada manajer tingkat bawah agar manajer tingkat bawah bisa selalu merespon dengan cepat terhadap segala perubahan yang terjadi di perusahaan. Artinya, manajer tingkat bawah lebih memiliki kekuasaan dan tanggung jawab dalam mengambil sebuah keputusan.

Sementara, manajer tingkat atas lebih fokus kepada keputusan yang strategis, dan manajer tingkat bawah berfokus pada aspek yang kurang esensial. Misalnya, eksekutif membuat sebuah keputusan mengenai visi, misi, dan rencana strategis untuk perusahaan. Lalu mereka akan menyerahkan sisa keputusannya kepada manajer tingkat bawah dan memberi wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan kegiatan operasi sehari-hari perusahaan. Dengan demikian, desentralisasi dapat sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu perusahaan.
Struktur organisasi desentralisasi dapat menjadi pilihan pada perusahaan besar atau ketika perusahaan beroperasi di beberapa lokasi yang berbeda. Struktur ini juga cocok bagi perusahaan yang perlu merespons peralihan pasar yang sangat cepat. Suatu bisnis kecil mula-mulanya akan menggunakan struktur sentralisasi di awal operasi. Mereka memercayakan pemilik untuk membuat segala bentuk keputusan. Lalu secara perlahan, mereka akan beralih ke struktur desentralisasi. Pemilik mulai mengalihkan beban kerja ke tingkat bawah untuk mengelola area fungsional bisnis.

Keuntungan Desentralisasi

Keuntungan dari struktur organisasi desentralisasi adalah sebagai berikut:

1) Menekankan kewenangan pembuatan keputusan kepada manajer tingkat bawah dan mengurangi beban manajer tingkat tinggi.

2) Mendorong akuntabilitas dan rasa memiliki atas pekerjaan karena manajer tingkat tinggi memberikan kepercayaan kepada manajer tingkat bawah.

3) Sebagai pengaktualisasian dan pengembangan kompetensi diri manajer tingkat bawah dengan adanya pendelegasian dan pengambilan keputusan tentang area kerja mereka.

4) Mengurangi turnover karyawan karena karyawan cenderung lebih loyal kepada perusahaan.

5) Pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang berarti lebih banyak pula ide dan gagasan yang ada di dalam organisasi tersebut. Sehingga, lebih banyak pengetahuan, kreativitas, dan inovasi yang tertuang dalam keputusan tersebut.

6) Mengurangi beban kerja manajer tingkat tinggi sehingga mereka dapat lebih fokus pada tujuan jangka panjang dan aspek yang lebih strategis.

Kekurangan Desentralisasi

Struktur organisasi desentralisasi memiliki kekurangan, yaitu kekuasaan manajer tingkat atas menjadi berkurang. Mereka akan memberikan kepercayaan kepada manajer tingkat bawah untuk mengambil suatu keputusan. Apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dengan ekspektasi manajer tingkat atas, maka akan timbul suatu masalah. Kekurangan lainnya dari struktur desentralisasi yaitu sebagai berikut:

1) Apabila manajer tingkat bawah tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk mengambil suatu keputusan, mungkin mereka ahli di area fungsional, tapi tidak ahli dalam pembuatan keputusan. Hal ini akan berdampak negatif terhadap perusahaan dan atasan juga dapat dirugikan karena dianggap tidak bisa mengelola bawahannya.

2) Proses yang lebih rumit karena perusahaan harus mengkoordinasikan semua keputusan dari masing-masing unit.

3) Akan menimbulkan persaingan yang kurang sehat antar manajemen/ unit demi memperebutkan kekuasaan.

4)  Meningkatkan biaya karena dengan banyaknya unit di setiap perusahaan, maka dapat timbul perbedaan dalam pengambilan keputusan dan pembelian peralatan kantor secara terpisah dari setiap unit yang ada. 

Desentralisasi adalah pendelegasian tanggung jawab dan otoritas dari manajer tingkat atas kepada manajer tingkat lebih rendah. Desentralisasi sangat berpengaruh dalam sebuah perusahaan karena dapat mempercepat pengambilan keputusan dan memotivasi berbagai tingkat manajemen untuk mengambil keputusan.

Desentralisasi juga dapat mempermudah proses pengumpulan dan pemanfaatan data, sehingga manajer tingkat atas tidak perlu khawatir dengan kinerja mereka sendiri. Struktur organisasi desentralisasi memiliki keuntungan, yaitu mengurangi beban manajemen tingkat atas karena pengambilan keputusan dialihkan kepada manajer tingkat lebih rendah, sehingga manajer tingkat bawah dapat memutuskan segala keputusan yang berkaitan pada manajemennya. Namun, struktur organisasi desentralisasi ini juga memiliki kekurangan, yaitu apabila keputusan yang diambil oleh manajer tingkat bawah tidak sesuai dengan ekspektasi manajer tingkat atas, nantinya akan timbul suatu kesalahpahaman dan masalah. Diolah kembali oleh Pena Dosen.

Referensi:

Dewi, N. N., & Rodli, A. F. (2021). Perilaku Organisasi. Scopindo Media Pustaka.

Farida, S. I. (2022). Manajemen dan Kepemimpinan. Eureka Media Aksara. https://repository.penerbiteureka.com/publications/356374/manajemen-dan-kepemimpinan#cite

Febrianti, R., & Fitri, Y. (2019). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN di Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), 4 (3), 456-470. https://scholar.archive.org/work/za3m3vse45dlrca6djnmi3fieu/access/wayback/http://jim.unsyiah.ac.id/EKA/article/download/12578/pdf

Floricica, C. M., & Luminița, S. M. (2021). The influence of self-esteem on effective leadership style (Vol. 19).

Ingkiriwang, O. F. (2013, Juni 3). Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajer Dealer di Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1, 818-825. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/1890/1499

Melasari, R., & Handayani, F. (2018). Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Sinar Mas Kempas Jaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7 (2), 1-15. http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jak/article/download/454/308

Merna. (2020, Mei). Pengaruh Sistem Desentralisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial yang Dimoderasi oleh Asimetri Informasi. Jurnal Akuntansi, 12 (1), 58-72.

Mustofa, A. W., & Trisnaningsih, S. (2022). Studi Literatur: Peran Desentralisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Manajerial. 2 (1), 28-35. https://scholar.archive.org/work/2dc76tf22razhgetguxqx36gxy/access/wayback/http://senapan.upnjatim.ac.id/index.php/senapan/article/download/169/99

Nurhayati, T., & Darwansyah, A. (2013, Januari 2). Peran Struktur Organisasi dan Sitem Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14 (2), 1-16. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ekobis/article/view/572

Saputra, R. F., Pranoto, C. S., & Ali, H. (2021, Juli 10). Faktor Pengembangan Organisasi Profesional: Leadership/Kepemimpinan, Budaya, dan Iklim Organisasi (Suatu Kajian Studi Literatur Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial). Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (JMPIS), 2 (2), 629-639.

Sobirin, A. (2014). Organisasi dan Perilaku Organisasi. 1. Diambil kembali dari https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKMA4158-M1.pdf

Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan [2023]. (2022, Mei 16). Dipetik December 14, 2023, dari Cerdasco: https://cerdasco.com/struktur-organisasi-terdesentralisasi/

Suryani, F., & Pujiono. (2020, Desember). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Desentralisasi, dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Manajerial. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 4 (1), 167-181.

Wijaya, H. (2021, Januari). Pengaruh Desentralisasi dan Ketidakpastian Tugas terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi, 8 (1), 122-141. 

Post a Comment for "Desentralisasi pacu kinerja perusahaan"